ANALISA PEMILIHAN ALUTSISTA TNI AL DENGAN METODE LIFE CYCLE COST (LCC) DAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) (STUDI KASUS KAPAL LAYAR LATIH)
Keywords:
Alutsista, Kapal Layar Latih, Life Cycle Cost (LCC), Analytic Network Process (ANP), Benefit Cost RatioAbstract
Kesiapan TNI AL dalam melaksanakan tugas pertahanan matra laut ditentukan oleh komponen kekuatan alat utama sistem senjata (alutsista) yaitu KRI, dimana banyak yang tidak mendukung pelaksanaan tugas tersebut, sehingga perlu adanya pengadaan alutsista KRI. Langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan di atas dapat dilakukan dengan pembelian alutsista baru yang mengacu pada kekuatan pokok minimum (Minimum Essential Force / MEF) TNI AL.
Untuk pemilihan alternatif yang benar-benar tepat memerlukan analisa terhadap informasi dan identifikasi berbagai persyaratan yang penting dan saling berkaitan mengenai data-data dari alternatif Kapal Layar Latih. Selain itu, faktor biaya perlu dipertimbangkan agar bisa mengurangi beban anggaran pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satu pendekatan dalam pengambilan keputusan adalah dengan pendekatan model Multiple Criteria Decision Making (MCDM) dengan cara kombinasi metode yaitu Life Cycle Cost (LCC) dengan Analytic Network Process (ANP) serta Benefit Cost Ratio.
Hasil dari penelitian diperoleh kapal layar latih yang terpilih yaitu alternatif Friere dengan nilai manfaat tertinggi dan bobot kriteria terbesar adalah Pelatihan Keterampilan dan Platform. Selain itu juga layak secara ekonomi untuk digunakan sebagai kapal layar latih bagi Taruna AAL.